Komputer sebagai salah satu bentuk teknologi canggih dapat digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Dengan bantuan komputer para guru dapat memanfaatkan berbagai sumber informasi yang ada di sekelilingnya sebagai sumber belajar. Para guru dapat menggunakan berbagai program komputer untuk membuat pembelajarannya lebih kaya informasi dan sekaligus lebih menarik, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar pada para siswanya.
Guru diharapkan dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar yang mudah digunakan baik sebagai bahan belajar mandiri maupun sebagai bahan pengayaan, seperti halnya CD Pembelajaran yang biasa disebut CAI (Computer Asissted Instruction). Dalam pembahasan ini istilah CAI diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi PBK (Pembelajaran Berbantuan Komputer). Banyak PBK yang mampu memberikan kontribusi dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu pemanfaatan PBK juga dapat meningkatkan antusiasme dan motivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Definisi
PBK adalah segala sesuatu aktivitas pembelajaran yang dilakukan melalui komputer. Jadi pada PBK aktivitas pemberian materi, menarik minat siswa untuk mengikuti pelajaran, memberikan tes dan memberikan umpan balik semuanya dilakukan oleh komputer.
Ciri Khas PBK
Pembelajaran berbantuan komputer memiliki ciri-ciri dalam proses belajarnya dan digambarkan sebagai berikut : pertama siswa duduk di depan komputer, siswa tersebut menggunakan keyboard untuk memberikan pendapat dan informasinya ke dalam komputer. Kemudian siswa dapat menyimak dan berkomunikasi selayaknya proses belajar mengajar di dalam kelas konvensional melalui monitor komputer.
Informasi atau materi pelajaran disajikan untuk para siswa dan siswa bebas menyerap materi seluas mungkin. Dan siswa juga bebas melakukan reaksi terhadap materi yang diberikan pada PBK setelah siswa selesai membaca seluruh materi.
Setelah materi selesai dibaca oleh siswa di layar monitor akan ditampilkan pertanyaan berbentuk pilihan ganda. Jika siswa menjawab dengan benar, maka akan muncul pertanyaan yang baru. Namun jika siswa menjawab salah, maka program akan meminta siswa untuk mengulang kembali materi pelajaran. Setelah itu siswa diberi pertanyaan dan kali ini jawaban siswa haruslah benar.
Penelitian Tentang Keefektifan PBK
Pemanfaatan PBK dalam kegiatan pembelajaran tidak begitu saja diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. PBK ini telah melalui beberapa hasil penelitian. Beberapa penelitian tentang keefektifan PBK antara lain :
1. Bila PBK dibandingkan dengan pengajaran tradisional maka akan banyak perbedaan penting yang terlihat (Clark, 1984 ;Dence, 1980; Leiblum, 1982)
2. Ada 42 penelitian studi di tingkat SLTP dan SLTA dalam proses belajar mengajar pada beberapa topik tertentu dengan belajar berbantuan komputer lebih efektif.(Bangert-Drowns, Kulik, and Kulik, 1985 )
3. Ada analisis baru bahwa PBK lebih efektif (Atkinson, 1984)
4. Pada faktanya, PBK bila dikembangkan misalnya terlihat pada studi komparatif maka PBK lebih memiliki kesiapan dibandingkan dengan pengajaran tradisional.(Bright, 1983; Clark, 1984)
5. Pengembang dalam membuat program PBK dengan pelajaran tradisional maka akan terdapat perbedaan yang jelas (Kulik, Kulik, and Cohen, 1980)
Walaupun PBK belum terbukti untuk menjadi media pendidikan yang unggul, namun muncul beberapa poin untuk memperkuat keunggulan PBK sebagai media pendidikan antara lain :
• PBK mungkin bisa menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan pendidikan baik sebagai alat pembelajaran maupun sebagai tambahan untuk bentuk lain dalam pengajaran.(Gleason, 1981; Spittgerber, 1979)
• Ketika PBK dibandingkan dengan media yang dapat dihitung perbedaan-perbedaan individu ini terlihat bahwa PBK akan menghasilkan waktu yang lebih untuk belajar, akan menghasilkan peningkatan jumlah belajar dalam waktu yang lebih singkat. (Bright, 1983; Gleason, 1981; Spittgerber, 1979)
• Pengulangan melalui pelajaran PBK sama baiknya dengan pengulangan melalui pengajaran dengan metode yang tradisional.(Dence, 1980)
• Program PBK yang didesain dengan baik akan lebih disukai oleh siswa.(Gleason, 1981)
Walaupun potensi PBK sebagai media pendidikan telah dikembangkan namun masih ada saja program PBK yang memprihatinkan dan banyak program PBK yang kurang nilai-nilai pendidikan. Seperti halnya media pendidikan yang lain PBK juga memiliki kelebihan dan keterbatasannya. Namun semua itu tergantung kepada keahlian pengembangannya dan perhatian yang diberikan selama program itu dikembangkan.
Kelebihan PBK
1. Meningkatkan Interaksi
Interaksi di sini adalah aktivitas pertukaran informasi antara komputer dengan penggunanya dalam hal ini siswa. Ketika komputer menampilkan suatu pesan maka siswa harus meresponnya. Karena kerja komputer berdasarkan respon yang diberikan siswa, maka pelajaran dalam PBK terikat langsung oleh respon yang diberikan siswa. Ketika siswa sedang berfikir mencari jawabnya maka komputer akan menunggu dan ketika siswa belum memahami materi maka petunjuk tambahan sudah tersedia sehingga siswa dengan mudah memahami pelajaran. Dengan PBK maka interaksi antara siswa dengan materi lebih banyak karena siswa langsung menyimak materi tanpa ada rasa takut, terlalu cepat dan sebagainya.
2. Individualisasi
Interaksi merupakan kontribusi utama dalam keefektifannya PBK, tetapi individualisasi lebih condong kepada efisiensi, hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: Interaksi Keefektifan
Individualisasi Efisiensi
Penggunaan PBK secara perorangan membuat kemungkinan untuk mengawasi pemahaman siswa secara tetap dan respon yang yang diberikan oleh PBK berdasarkan kebutuhan individu siswa (Dance, 1980;Ross 1984 ).
Individualisasi diawali dengan pretest, dimana pretest ini digunakan untuk mengetahui bahwa siswa telah memiliki kemampuan prasyarat yang dibutuhkan untuk kesuksesan belajar siwa selanjutnya. Individualisasi digunakan untuk membuat pelajaran lebih menarik, lebih relevan dan lebih efisien. Dengan kata lain PBK lebih sesuai dengan karakteristik siswa.
3. Efektifitas biaya.
Salah satu alasan kuat digunakannya PBK adalah masalah administrasi, karena penggunaan pelayanan dalam PBK tidak membutuhkan kehadiran seorang guru, PBK dapat digunakan dimalam hari, hari-hari libur yang dimana biasanya guru tidak bisa hadir. Dengan kata lain waktunya bisa kapan saja. Dengan pertimbangan biaya untuk menghadirkan seorang guru dalam sejumlah kelompok kecil siswa mana PBK merupakan satu alternatif yang dapat dipertimbangkan.
4. Motivasi
Banyak siswa yang menganggap bahwa PBK sangat menarik perhatian mereka, walaupun alasan ketertarikan mereka terhadap PBK sangat beragam (Clemen, 1981). Beberapa siswa menyebutkan atau mengatakan bahwa belajar dengan mesin sangat bertentangan/berbeda dengan belajar dengan guru. (Brophy, 1981). Siswa lain mengatakan mereka menyukai PBK karena mereka tertarik pada komputer sehingga pembelajaran menjadi efisien (Bright, 1983), atau dengan PBK maka proses pembelajaran dapat dikendalikan oleh tingkat kemampuan siswa (Hanafin, 1981).
5. Umpan balik
Umpan balik lebih cepat diterima dalam penggunaan PBK dibandingkan media lain yang sulit atau tidak bisa menerima umpan balik, jawaban siswa bisa dievaluasi dengan cepat. Kemampuan komputer untuk mengevaluasi dan merespon lebih cepat dibandingkan kemampuan instruktur. Kemampuan ini membuat PBK efektif dan efesien.
6. Kemudahan penyimpanan data
Pelajaran-pelajaran dalam PBK diprogram secara otomatis terhadap segala aspek penyimpanan (Splittgetber, 1979). Hasil-hasil belajar dapat dicetak, nilai-nilai dapat disimpan.
7. Keutuhan pelajaran
Dengan PBK beberapa bentuk aktifitas seperti membaca, melihat video tape dapat ditampilkan dalam satu layar. Melalui PBK dapat meyakinkan bahwa topik-topik akan disajikan secara utuh. Hal ini berbeda sekali dengan kegiatan pembelajaran yang konvensional apabila guru menjelaskan suatu bagian topik terlalu lama maka topik yang lain mungkin tidak disampaikan karena waktunya sudah habis.
8. Kendali peserta belajar
Salah satu hal yang menarik dari siswa dan PBK adalah terjaminnya kewenangan penuh (otoritas) siswa dalam mengambil keputusan-keputusan penting selama proses instruksional untuk memperbesar hasil belajar individu (Caldwel, 1980, Reigeluth, 1979). Jadi siswa dapat menentukkan topik-topik apa saja yang ia sukai dan siswa bebas untuk memilih untuk memulai pelajaran.
Kelemahan
1. Butuh hardware khusus dan mahal
Keterbatasan terbesar dari PBK adalah membutuhkan perangkat keras yang harganya mahal dan sulit didapat.
2. Sulit Mengulang Topik
Berbeda dengan buku bacaan, pelajaran-pelajaran dalam PBK sulit diakses untuk pelajaran yang berikutnya, maksudnya bila hardware tidak tersedia, kita akan mengalami kesulitan untuk mengulang pelajaran yang sebelumnya, atau mengalami kesulitan apabila kita hendak membuatnya sebagai acuan atau referensi ketika mengaplikasikan kemampuan belajar.
Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan merancang pembelajaran dalam bentuk modul dan membagi beberapa tingkatan menu untuk memudahkan siswa mengulang topik-topik dalam PBK, mencetak ringkasan sub pelajaran sebelumnya.
3. Tergantung pada kemampuan membaca dan visual.
Untuk dapat menggunakan PBK dibutuhkan CRT (Catode Ray Tube), yang juga dikenal sebagai video display/monitor. Oleh karena itu akan sangat membutuhkan pengetahuan visual siswa, karena mayoritas isi pelajaran berupa teks ada dilayar, kemampuan membaca siswa menjadi faktor utama yang mempengaruhi efektifitas dalam pelajaran PBK. Penggunaan grafik secara luas untuk mengirim informasi dapat digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada kemampuan visual dan membaca pada siswa.
4. Grafik tidak realistik.
Dalam banyak kasus, komputer menampilkan grafik atau gambar yang terkadang tidak mewakili objek yang sebenarnya. Terbatas pada warna, kontras, dan membutuhkan waktu untuk menghasilkan suatu gambar yang berkualitas baik. Sering tidak sesuai dalam penggunaan grafik dalam PBK, beberapa sistem komputer mempunyai kemampuan resolusi yang tinggi yang dapat mengatur berbagai macam warna dan teksturnya. Pada komputer tertentu bentuk grafik dan karakter dapat mudah dihasilkan dan juga mungkin dapat disimpan utnuk membuat ilustrasi lain. Untuk meningkatkan resolusi cenderung membutuhkan komputer dengan memori dan kapasitas penyimpanan yang lebih besar.
5. Butuh keterampilan pengembangan tambahan.
Seorang perancang PBK harus memiliki keahlian dan pengetahuan diluar kemampuan yang dibutuhkan dalam memproduksi media pembelajaran lainnya. Seorang perancang PBK harus memahami kelebihan dan kelemahan PBK dan juga harus dapat melibatkan siswa dalam proses belajar tersebut. Perancang PBK juga harus belajar untuk dapat berfikir interaktif (Show, 1985). Perancang PBK harus dapat menyeleksi bacaan yang mendukung dalam memahami cara kerja, kelebihan dan kelemahan sistem komputer, dan harus mempunyai atau memiliki kemampuan bahasa pemograman. Sebagai tambahan seorang perancang PBK harus memahami bagaimana membuat program test PBK, bagaimana mengatur dan mengevaluasi respon siswa. Dan juga kemampuan mengevaluasi keberhasilan dari pelajaran PBK tersebut.
6. Butuh waktu pengembangan yang lama
Walaupun menggunakan bahasa pemrograman komputer yang dapat mempersingkat waktu dalam memprogram pengembangan PBK, tetapi masih ada kendala lain yang membuat waktu yang lama. Proses pengembangan PBK sangat kompleks atau rumit, kita juga menggunakan suara-suara sebagai efek tambahan, dan efek suara tersebut harus sesuai dengan isi materi dan karakteristik siswa serta harus diuji coba apakah semua elemen pendukung PBK telah berfungsi dengan baik, kemudian juga pada tahap evaluasi PBK itu harus diuji coba secara menyeluruh, untuk memastikan sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran telah terlaksana..
7. Kemampuan belajar insindental terbatas.
Pada PBK akan sangat sulit belajar insidental karena PBK berlangsung berdasarkan program yang sudah dibuat sebelumnya. Sulit sekali untuk menambahkan materi-materi baru yang sesuai dengan perkembangan jaman.
8. Kaku
PBK hanya dapat merespon pada input-input tertentu. Contoh, apabila siswa kurang tidur, PBK tidak mengetahui bagaimana keadaaan emosional siswa. Jadi PBK tidak mempunyai hubungan dengan hal-hal yang berhubungan dengan kemanusian. PBK hanya menerima apakah tombol-tombol dalam keyboard telah ditekan dengan benar.
Apakah PBK yang efektif?
Meskipun sulit untuk mengidentifikasikan PBK mana yang "terbaik", namun bisa diidentifikasikan ciri-ciri (karakterstik) dari sebuah PBK yang efektif. PBK yang efektif adalah PBK yang sesuai dengan yang rancangannya.
Roblyer (1981) mengklasifiksasi PBK yang efektif ke dalam tiga kategori yaitu karakteristik pokok, karakteristik estetis dan karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik pokok dipandang kritis dan berisikan kriteria-kriteria yang tepat untuk merancang pembelajaran yang efektif dalam setiap medium pendidikan. Karakteristik tersebut mencakup tujuan pembelajaran, pernyataan kemampuan awal, rancangan aktifitas pembelajaran, rancangan butir-butir tes, integritas isi dan rancangan penyajian.
Karakterisitik estetis menurut Roblyer mencakup : jarak, format dan penggunaan warna. Karakteristik yang berbeda (differencial characteristic) adalah penting, namun tidak sama pentingnya dengan tipe-tipe lainnya. Karakteristik untuk kategori ini mencakup jumlah, tipe umpan balik, format respon dan jumlah teks di layar, penggunaan daerah sekelilingnya, pengunaan gambar¬-gambar animasi.
Karakteristik-karakteristik dari PBK yang efektif
Pada saat diskusi tentang karakteristik PBK yang efektif berlangsung, ingatlah bahwa karakteristik-karakteristik ini bervariasi sesuai dengan kepentingannya dan bergantung pada situasi-situasi yang mana pelajaran dievaluasi.
1. PBK yang efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran
PBK yang efektif harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. PBK yang hanya menampilkan tampilan yang bagus saja tidak efektif bila tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2. PBK yang efektf menyesuaikan dengan karakteristik siswa
PBK yang efektif harus sesuai dengan karakteristik siswa, misalnya bila PBK itu akan digunakan untuk siswa SD, maka dalam PBK itu harus menampilkan warna-warni yang cerah, kata-kata yang sederhana dan suara yang dapat menarik perhatian siswa.
3. PBK yang efektif memaksimalkan interaksi
Mungkin keuntungan yang paling besar dalam pembeelajaran yang dikomputerisasi daripada pembelajaran berdasarkan buku teks dan media lainnya adalah potensi untuk melakukan interaksi selama pelajaran berlangsung. Hal ini dikarenakan kemampuan komputer dalam menampilkan gambar-gambar, animasi serta suara yang dapat menarik perhatian siswa sehingga interaksi antara siswa dengan pelajaran dapat maksimal.
4. PBK yang efektif diindividualisasikan
Beberapa program memperbolehkan murid untuk mengawasi suatu pelajaran seperti tingkat kesulitan, kapan harus beralih pada bahasan selanjutnya atau ketika bantuan diberikan program tertentu bahkan memperbolehkan untuk memberikan komentarnya yang nantinya akan direview kembali oleh perancang pembelajaran.
Persoalan tentang pengawasan oleh murid masih banyak diperdebatkan. Pelajaran telah menunjukkan bahwa murid selalu memberikan hasil terbaiknya dari sudut pandang paedagogies (Garhart & Hannafin, 1986; Hannafin, 1984: Terngson, 1984)
5. PBK yang efektif menarik minat siswa
Jangan mengasumsikan bahwa belajar dengan menggunakan komputer maka akan memotivasi siswa. Walaupun beberapa siswa lebih suka bentuk pembelajaran dengan komputer, tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama apabila isi dari komputer itu tidak menarik minat mereka. Pelajaran yang tidak menarik minat siswa tidak hanya gagal secara instruksional tetapi juga akan mengurangi antusiasme siswa pada pelajaran berikutnya. Oleh karena itu PBK yang efektif adalah PBK yang dapat menarik minat siswa dari awal pelajaran sampai akhir.
6. PBK yang efektif melakukan pendekatan yang positif kepada siswa
Sifat dari PBK yang efektif harus menyerupai seperti antara guru dengan murid pada pertemuan tatap muka. Hindari pemberian hukuman kepada siswa yang masih anak-anak. Satu alasan yang membuat siswa senang dengan PBK yaitu mereka merasa nyaman dan merasa bahwa PBK merupakan media yang tidak mengancam. Seorang perancang PBK harus bisa membuat komputer tidak menghukum siswa ketika mereka berbuat kesalahan.
7. PBK yang efektif menyediakan feedback yang beragam
Siswa yang masih anak-anak senang atau bahkan membutuhkan umpan balik yang positif yang menunjukkan bahwa mereka telah melakukan sesuatu dengan baik. Dengan kata lain, mereka akan merasa senang apabila mereka diberikan suatu pujian apabila mereka melakukan pekerjaannya dengan baik.
Sebaliknya, siswa dewasa lebih memilih untuk menyingkirkan umpan balik yang positif dengan alasan agar proses belajar lebih efisien. Selanjutnya, perancang haurs bisa memvariasikan bentuk pelajaran yang dapat menghasilkan umpan balik yang positif. Misalnya jika siswa menjawab soal salah, maka feedback yang akan muncul di layar yaitu kapal yang tenggelam atau pesawat meledak di udara.
8. PBK yang efektif sesuai dengan lingkungan pembelajaran
Banyak pelajaran PBK dikembangkan di sekolah untuk digunakan siswa secara perseorangan dengan lingkungan kelas pada umumnya. Oleh karena itu keterlibatan seorang guru harus diminimalisir. Siswa harus bisa memulai pelajaran tanpa bantuan satu orang pun. Hasil yang dikerjakan oleh siswa disimpan oleh komputer lalu kemudian dievaluasi oleh guru.
Walaupun banyak sekolah menempatkan komputer di dalam satu ruangan yang disebut lab di mana gangguan akan lebih banyak terjadi, pelajaran PBK harus menghindari musik yang dapat mengganggu konsentrasi siswa.
9. PBK yang efektif mengevaluasi prestasi sesering mungkin
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan pembelajaran dan kebutuhan siswa merupakan kemampuan yang dimiliki oleh PBK. Bagaimanapun juga, kemampuan komputer tersebut akan kehilangan arah apabila kita tidak mengevaluasi prestasi siswa sesering mungkin. Hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan pertanyaan yang sesuai
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada siswa harus sesuai dengan apa yang tertera di dalam TIK dan dapat diukur sejauh mana mereka telah mampu menerima suatu pelajaran.
b. Hindari makna ganda atau pertanyaan yang kurang baik
Menulis soal tes yang akan ditafsirkan dengan benar oleh siswa adalah sulit. Soal test harus berisi kosa kata yang sama dengan pengajaran di kelas sehingga siswa dapat menjawabdengan benar. Oleh karena itu dalam menuliskan soal tes harus hati-hati. Soal tes tersebut harus dapat dimengerti oleh siswa.
c. Menilai jawaban dari awal hingga akhir
Ketika komputer menerima jawaban tak terduga, komputer dapat memberi ta.hu siswa bahwa jawaban yang diberikan kurang tepat dan meminta siswa untuk memperbaiki jawabannya. Hal ini harus dapat dilakukan oleh PBK dari awal pelajaran sampai akhir pelajaran.
d. Jangan keliru ketidakmampuan untuk merespon dengan mengabaikan jawaban yang benar
Karena respon PBK hanya pada penggunaan keyboard, PBK yang baik harus dapat membedakan antara ketidakmampuan siswa dalam menjawab soal dengan siswa yang mengabaikan jawaban yang benar.
10. PBK yang efektif menggunakan sumber daya komputer yang baik
Perancang PBK yang efektif harus mengetahui kemampuan dari sistem komputernya untuk mengembangkan pelajaran dan mampu membuat pelajaran lebih efektif.
11. PBK yang efektif mengacu pada prinsip desain pembelajaran
Sebuah desain pembelajaran yang bagus dapat memotivasi siswa, memberitahu siswa tentang tujuan pembelajaran, menampilkan perintah yang tersusun rapi, mengevaluasi perkembangan secara berkala, menyediakan variasi umpan balik. PBK yang efektif harus dapat menlakukan itu semua.
12. PBK yang efektif sudah dievaluasi terus-menerus
PBK harus dievaluasi di setiap level baik kualitas pembelajaran, pertimbangan afektif, tampilan fisik maupun relevansinya dengan kurikulum.
Demikianlah pembahasan tentang PBK. Semoga materi yang singkat ini dapat memberikan wacana baru dalam penggunaan media dalam pembelajaran. Semoga dunia pendidikan kita dapat memanfaatkan PBK yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Amin.
Thursday, June 07, 2007
PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER/COMPUTER ASISSTED INSTRUCTION (CAI)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment